Sunday, June 25, 2006

Sang Ayah.

Mendekati keberangkatan kami ke Belanda untuk mencari sebanyak mungkin info tentang sekolah yang bakal Bamby masuki tahun ajaran depan, rupanya tanpa saya sadari ada kesibukan baru.
Sang Ayah nih tiap hari selalu telat pulang kantor (browsing dikantor ternyata lebih cepat karena dirumah dibagi 3 linenya), dirumahpun gak gerak dari depan kompinya, sampai week end ini pun betul2 sibuk didepan kompinya.

Setelah diperhatikan ternyata si Ayah nih mencari sekolah yang paling ideal untuk Bamby dan semua info yang bisa didapat untuk calon sekolah, dari mulai sekolahnya yang terbaik (untuk Bamby ) sampai belajar bahasa dan juga kira2 dimana bamby bisa tinggal selama sekolah nanti dan semua dicari lewat browsing.
Betul2 seriusnya tingkat tinggi deh, gak pernah terbayangkan sebelumnya.
Ternyata siAyah nih, biar diem2 kelihatan gak gitu mesra dengan sang anak tapi rupanya cinta ama anaknya setengah mati....

Terharu betul lihatnya, gak pernah terkira bahwa yang selama ini Bamby sama Ayahnya selalu aja berantem, ternyata didalam lubuk hati yang paling dalam si Ayah nih betul2 sayang luar biasa terhadap anaknya.
Suami ini memang pendiam banget, sampai kadang sulit mendiskripsikan sebagaimana sayangnya dia pada anaknya, mana dengan usia Bamby yang lagi pancaroba nih kan kerjaannya berantem mulu, si ibu ditengah (mana aku nih paling kecil lagi badannya) rasanya aneh aja kalau harus menengahi diantara dua gajah2 ini berantem.

Pantas beberapa bulan lalu suami nih mulai menerima tawaran untuk kerja disuatu perusahaan minyak yang ditempatkan dinegara tempat Bamby kuliah, tapi untungnya gak jadi karena ternyata penawarannya kurang sesuai dengan harapan ( untung anget soale aku gak gitu setuju, masih betah disini soale).

Sedang hati sang ibu nih, sudah sejak setahun lalu begitu memendam rasa karena akan berpisah dari anak, sedih dan entahlah apalagi gak bisa diceritakan lagi, tapi pada saat ini rasanya udah mulai bisa menghadapi kenyataan bahwa ada saatnya anak itu lepas landas. Tapi gak tau lagi kalau hari H itu akan tiba.... gak kebayang juga.

Hanya saat melihat sang Ayah begitu seriusnya, hati yang tadinya mencoba untuk tegar... rasanya mulai juga jadi rapuh kembali....

Kalau bisa anak tuh di bonsai gimana ya ? ( kejam deh....)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home